Kami melayani Vaksinasi, Suntik Vitamin, Perawatan Pasien dirumah lainnya di Jakarta, Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, Bekasi, Sukabumi dan sekitarnya.

Istilah imunisasi dan vaksinasi sering diartikan sama dan sering dipertukarkan penggunaannya. Secara teknis, istilah imunisasi berarti induksi agar terbentuk suatu imunitas dengan berbagai cara, baik secara aktif maupun pasif. Sementara, vaksinasi menunjukkan tindakan pemberian suatu vaksin. Oleh karena itu, vaksinasi belum tentu sebuah tindakan imunisasi, dan imunisasi dapat pula tidak melibatkan vaksin. Imunisasi merupakan induksi imunitas buatan dengan memberikan antibodi sebagai immunoglobulin (imunisasi pasif) atau memberikan antigen sebagai vaksin (imunisasi aktif). Istilah vaksinasi sering menggantikan dengan istilah imunisasi aktif.

 

Imunisasi Aktif

Imunisasi aktif menggunakan antigen dari organisme yang dimatikan seperti : vaksin pertussis sel lengkap/whole-cell, organisme hidup dengan virulensi rendah misalnya vaksin campak, atau produk bakteri yang dibuat tidak aktif seperti toksoid difteri. Dapat pula antigen terpilih dari organisme tertentu seperti polisakarida kapsuler dari pneumokokus. Antigen dapat dibuat dari fraksi pathogen yang dirusak atau dengan rekayasa genetik.  Antigen yang diberikan telah dibuat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan sakit., melainkan mampu memicu produksi limfosit yang peka, antibode, serta sel memori yang akan memberikan kekebalan. Apabila berjangkit penyakit yang sesungguhnya di kemudian hari, orang yang sudah diimunisasi tidak menjadi sakit karena tubuh telah membentuk antibody sehingga dapat mematikan antigen. Keuntungan menggunakan vaksinasi yaitu pertahanan tubuh yang terbentuk oleh beberapa vaksin akan dibawa seumur hidup, cost-effective kaarena murah dan efektif, tidak berbahaya, reaksi akibat vaksinasi jauh lebih jarang daripada komplikasi yang timbul akibat terserang penyakit tersebut secara alami.

 

Imunisasi Pasif

Imunisasi pasif dilakukan melalui pemberian antibody dalam bentuk imunoglobulin, terdiri atas immunoglobulin nonspesifik atau gamaglobulin dan imunoglobulin spesifik yang berasal dari plasma donor yang sudah sembuh atau baru saja mendapatkan penyakit tertentu. Imunoglobulin spesifik diberikan kepada anak yang belum terlindungi karen abelum mendapatkan vaksinasi dan kemudian terserang penyakit difteri, tetanus (tetanus immunoglobulin/TIG), hepatitis A dan B (hepatitis B immunoglobulin/HBIG), atau bersifat spesifik menggunakan serum manusia bertiter tinggi, misalnya imunoglobulin zoster untuk mencegah cacar air. Perlindungan dari imunoglobulin hanya berjangka pendek, karena katabolisme protein berkisar 1-4 bulan, tergantung dosis imunoglobulin dan kadar antibodi di dalamnya serta penyakit yang dimaksud. Imunoglobulin nonspesifik yang diberikan pada anak yang dengan defisiensi imunoglobulin dengan cepat dan menaikkan kadar imunoglobulin, namun perlindungannya hanya sementara dan harganya mahal.