Kami melayani Vaksinasi, Suntik Vitamin, Perawatan Pasien dirumah lainnya di Jakarta, Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, Bekasi, Sukabumi dan sekitarnya.

HB-HA (Hepatitis A)

Kombinasi vaksin hepatitis A dan B menunjukkan respons imunogenik yang baik berdasarkan penelitian-penelitian di berbagai negara dan tidak terdapat perbedaan respons imun dengan pemakaian terpisah.

Vaksin kombinasi ini diberikan dalam 3 dosis :
Dosis pertama, diikuti dengan dosis kedua setelah 1 bulan, dan dosis ketiga pada bulan keenam. FDA pun telah mengizinkan penggunaan vaksin kombinasi ini untuk individu berusia di atas 18 tahun yang berisiko terinfeksi virus hepatitis A dan B. Studi percobaan menunjukkan bahwa satu bulan setelah dosis terakhir, didapatkan imunitas terhadap hepatitis A mencapai 100% dan imunitas terhadap hepatitis B mencapai 99,7%. Namun, pada praktik sehari-hari, umumnya imunitas terhadap hepatitis B sekitar 90-95%.

Imunitas terhadap hepatitis B mencapai seumur hidup, sementara untuk hepatitis A hanya bertahan hingga 10 tahun. Pada penelitian yang dilakukan oleh Ambrosch dkk. didapatkan bahwa titer anti-HBs dan anti HAV yang diberikan secara kombinasi lebih tinggi daripada yang diberikan sendiri-sendiri. Pemberian vaksin kombinasi ini tidak terbukti meningkatkan efek samping bila dibandingkan pemberian secara terpisah.

Vaksin MMRV (Measles, Mumps, Rubela, Varisela)

Studi yang telah dilakukan sebelumnya menyatakan bahwa penambahan vaksin varisela pada vaksin measles, mumps, dan rubela (MMR) akan menghasilkan titer antibodi terhadap virus Varicella zoster yang lebih rendah dibandingkan dengan pemberian standar dua vaksin tersebut secara terpisah.

Pada studi terbaru dengan metode tersamar ganda, peneliti mencoba membandingkan imunogenesitas vaksin MMRV baru (mengandung vaksin MMR standar dengan dosis varisela yang lebih tinggi) dengan imunogenesitas vaksin MMR dan varisela secara terpisah namun diberikan pada hari yang sama (secara simultan) pada 480 subjek. Setelah ransomisasi, 323 subjek menerima vaksin MMRV, sementara 157 subjek menerima vaksin MMR dan varisela yang terpisah. Pada akhir minggu keenam, didapatkan titer antibodi terhadap varisela, mumps, dan rubela pada kedua kelompok tersebut sama tinggi, dengan kelompok MMRV memiliki titer antibodi yang lebih tinggi terhadap campak (measles). Pada pemberian kedua vaksin MMRV, didapatkan kenaikan titer antibodi terhadap keempat penyakit tersebut, dengan peningkatan yang dramatis pada titer varisela (dari 13 menjadi 588 unit ELISA/mL).

Respons varisela setelah dosis pertama 91% dan setelah dosis kedua mencapai 98,9% (lebih tinggi dibandingkan respons terhadap vaksin varisela tunggal yang hanya 92,4%). Penambahan dosis kedua juga meningkatkan respons mumps mencapai 100%, lebih tinggi sedikit dari respons terhadap vaksin MMR saja (98,7%). Namun, karena vaksin varisela terbukti kurang efektif bila diberikan 1-27 hari setelah vaksin MMR, Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) merekomendasikan pemberian vaksin varisela dan MMR pada hari yang sama (bila diberikan kombinasi atau terpisah) atau pemberian vaksin varisela setelah berjarak 28 hari dan pemberian vaksin MMR (bila diberikan terpisah).

Kombinasi vaksin MMRV memberikan angka kejadian efek samping yang sama bila dibandingkan pemberian vaksin MMR dan varisela pada lokasi tubuh yang berbeda, kecuali bahwa pada subjek yang menerima MMRV, kejadian demam (1:1.000) dan measles-like rash lebih sering dijumpai setelah dosis pertama. Pemberian vaksin kuadrivalen memiliki manfaat untuk menurunkan jumlah suntikan tanpa mengurangi imunogenisitasnya.